Mengenal Effectuation

Mengenal Effectuation

Kamu pernah dengar istilah “Effectuation” belum ?
Pasti belumlah.. kamu kan kerjanya rebahan sambil scroll scroll TikTok-an, mana tahu istilah itu.

Sini saya kasih tau…

Simak baik baik

Effectuation adalah pendekatan untuk memulai bisnis yang berfokus pada menggunakan sumber daya yang tersedia saat ini untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ini merupakan pendekatan yang bertentangan dengan pendekatan kausasitas, di mana seseorang membuat rencana terperinci dan mencoba untuk memprediksi dan mengendalikan semua variabel yang mungkin mempengaruhi keberhasilan bisnis.

Dasar-dasar effectuation adalah sebagai berikut:

  1. Mulailah dengan apa yang Anda miliki: Seorang entrepreneur yang menerapkan pendekatan effectuation akan memulai dengan sumber daya yang tersedia saat ini, seperti uang, waktu, dan koneksi. Ini berbeda dengan pendekatan kausasitas, di mana seseorang mungkin akan menunggu sampai mereka memiliki semua sumber daya yang diperlukan sebelum memulai bisnis.
  2. Pilih tujuan yang dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia: Seorang entrepreneur yang menerapkan pendekatan effectuation akan memilih tujuan yang dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia saat ini, bukan tujuan yang mungkin hanya dapat dicapai di masa depan jika semua sumber daya yang diperlukan tersedia.
  3. Terus sesuaikan rencana bisnis sesuai dengan perubahan yang terjadi: Seorang entrepreneur yang menerapkan pendekatan effectuation akan terus menyesuaikan rencana bisnisnya sesuai dengan perubahan yang terjadi di lingkungan bisnis. Ini berbeda dengan pendekatan kausasitas, di mana seseorang mungkin akan mencoba untuk memprediksi dan mengendalikan semua variabel yang mungkin mempengaruhi keberhasilan bisnis.

Pendekatan effectuation biasanya digunakan oleh para entrepreneur yang memulai bisnis baru atau yang sedang beroperasi di lingkungan yang tidak pasti atau tidak stabil. Namun, ide-ide ini juga dapat diterapkan dalam berbagai konteks lain, seperti manajemen proyek atau bahkan dalam keputusan pribadi sehari-hari.

Istilah “effectuation” pertama kali diperkenalkan oleh profesor bisnis Saras Sarasvathy pada tahun 2001 dalam makalahnya yang berjudul “Causation and Effectuation: Toward a Theoretical Shift from Economic Inevitability to Entrepreneurial Contingency”. Sarasvathy mengembangkan pendekatan ini setelah melakukan penelitian dengan para entrepreneur yang sukses dan menemukan bahwa mereka tidak selalu mengikuti pendekatan kausasitas dalam memulai dan mengelola bisnis.

Sarasvathy menyatakan bahwa para entrepreneur yang sukses lebih cenderung untuk memulai dengan apa yang tersedia saat ini, memilih tujuan yang dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia, dan terus menyesuaikan rencana bisnis sesuai dengan perubahan yang terjadi. Ia kemudian mengembangkan teori ini menjadi pendekatan yang dikenal sebagai effectuation.

Sarasvathy menjadi salah satu penulis terkemuka tentang effectuation dan telah menulis beberapa buku tentang topik ini, termasuk “Effectuation: Elements of Entrepreneurial Expertise” (2005) dan “The Origins and Evolution of Causal and Effectual Thinking” (2008). Ia juga merupakan profesor di Universitas Darden School of Business di Universitas Virginia.

Berikut adalah contoh sederhana tentang bagaimana seorang entrepreneur dapat menerapkan pendekatan effectuation dalam memulai bisnis:

  1. Mulailah dengan apa yang Anda miliki: Seorang entrepreneur memiliki modal awal sebesar $10.000 dan kemampuan untuk membuat website.
  2. Pilih tujuan yang dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia: Setelah melakukan riset pasar, entrepreneur tersebut menemukan bahwa ada banyak permintaan untuk layanan desain website yang terjangkau. Entrepreneur tersebut memutuskan untuk memulai bisnis desain website dengan modal awal yang tersedia.
  3. Terus sesuaikan rencana bisnis sesuai dengan perubahan yang terjadi: Setelah memulai bisnis, entrepreneur tersebut mulai menerima banyak pesanan. Namun, ia juga menemukan bahwa ada banyak kompetisi di pasar. Entrepreneur tersebut memutuskan untuk menawarkan layanan desain website yang lebih terjangkau daripada pesaingnya untuk membedakan bisnisnya dari yang lain.

Dalam contoh ini, entrepreneur tersebut memulai bisnis dengan apa yang ia miliki (modal awal sebesar $10.000 dan kemampuan untuk membuat website) dan memilih tujuan yang dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia (memulai bisnis desain website). Ia juga terus menyesuaikan rencana bisnisnya sesuai dengan perubahan yang terjadi di pasar (mengurangi harga layanan untuk mengungkapkan kompetisi).

Facebook Comments

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.